Thursday, February 26, 2015

Manggar | Kota 1001 warung kopi

Tugu 1001 Warung Kopi Icon Manggar
Airport..... Yeay... 
sensasi ketika terbang membuat aq selalu ingin melakukan perjalanan.
Sebenarnya bukan hanya hiruk pikuk bandara yang aq nikmati 
tapi setiap perjalanan yang di lakukan baik berkendara di laut, udara, maupun darat.
Kemarin sebuah perjalanan kembali mewarnai langkah kaki....
walaupun perjalanan ini bukan wisata tapi perjalanan tugas.
Kali ini untuk ke 3 kali menginjakkan Belitung.... 
Pulau yang merupakan bagian dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Friday, February 6, 2015

Hijab VS Dunia Pariwisata | Sudahkah ada survey dampak pegawai hotel berhijab dengan rating Hotel??

Mengapa harus versus??
ya ini mungkin menjadi dilema bagi dunia pariwisata sejak dulu....

Mengapa tiba2 versus ya...
sudah lazim jika banyak wisatawan berhijab tidak membawa dampak negatif.
Tapi jika pegawai Hotel atau perusahaan yang bersinggungan dengan dunia pariwisata menggunakan hijab ternyata masih tidak boleh.
Ini menjadi pertanyaan besar bagi saya...
Bukan tanpa alasan tiba2 menjadi pertanyaan.
Ceritanya saya mengajukan On Job Training di sebuah Hotel berbintang, dari pengajuan dan balasan pemanggilan tidak menjadi masalah. Menjadi permasalahan ternyata ketika sebelum melakukan OJT saya datang ke hotel tersebut dan bertemu dengan staf HRD untuk membicarakan apa yang perlu disiapkan sebelum memulai OJT.

Pertanyaan pertama ketika melihat penampilan saya yang berhijab adalah
HRD    : Mbak , apa hijabnya permanen?
Saya     : Iya mbak , kenapa emangnya?
HRD    : Bisa di lepas selama melaksanakan OJT ?
Saya     : ???
HRD    : Soalnya Selama di lingkungan hotel tidak boleh menggunakan Hijab. Nanti saya
               diskusikan  dengan jajaran managemen. Soalnya waktu mengajukan OJT tidak melampirkan
              foto dan CV.
(dalam hati, saya mengajukan OJT lho mbak cuma magang 1 bulan, bukan untuk jadi pegawai hotel)
Saya     : Baik, saya menunggu konfirmasi kalo begitu.
               (dan sayapun meninggalkan hotel)

Setelah sampai di rumah sekitar jam 4 lewat telp berbunyi  ternyata dari Manager HRD Hotel.
M. HRD : Selamat sore mbak, tadi mbak ke hotel tapi saya ada Meeting ?
Saya       : Iya pak, Gak apa apa saya cuma mau konfirmasi kelengkapan sebelum OJT.
M. HRD : Iya, mengenai itu dari staf saya tadi diinformasikan  kalo mbak mengenakan hijab?
Saya       : Iya pak, ada masalah dengan itu?
M. HRD : Iya nanti selama pelaksanaan OJT mbak Boleh menggunakan Hijab ketika Datang
                 dan Pulang saja , jadi selama dilingkungan hotel tidak diperkenankan menggunakan Hijab.
Saya       : Saya cuma OJT pak
M. HRD : Iya, ketentuan disini memang seperti itu, selama ini juga jika ada yg OJT menggunakan
                 hijab maka dilingkungan hotel tidak menggunakan hijab. selain itu saya minta CV mbak
                 dikirimkan via email ke saya ya.
Saya       : Baik pak akan saya kirimkan jika perlu.
----- End conversation -----
dalam hati , sepertinya gak perlu juga kirim CV dengan situasi seperti ini.
Tindakan saya cuma menginformasikan ke atasan kantor untuk tidak melaksanakan OJT tersebut.

Sebenarnya ini bukan kejadian pertama bagi saya, sebelumnya sikap tidak bersahabat juga diperlihatkan oleh seorang GM di sebuah hotel di kota lain disaat saya melakukan observasi.

Pagi tadi sedikit berdiskusi dengan teman kuliah dulu di pariwisata, dulu juga dia langsung ditolak menjadi PR di sebuah hotel karena hijab. Temannya yang lain memutuskan berhijab ketika diluar jam kerja, dan yang lain lagi ada yang memutuskan keluar dari pekerjaan, ketika hotel tidak memperkenankan penggunaan hijab walaupun sudah lama bekerja di hotel serta baru mendapat hidayah menggunakan hijab.

Miris...Bukan karena saya menggunakan hijab , tapi mengapa masih mendiskreditkan hal seperti ini? seolah olah berhijab membuat kita tidak bisa bekerja secara baik dan profesional.

Apakah pernah ada survey dampak pegawai yang berhijab menurunkan tingkat hunian hotel?
Karena berhijab merupakan Hak Azazi....

Semoga kedepan dunia pariwisata lebih bersahabat dengan hak2 azazi pelaku pariwisata.